tag:blogger.com,1999:blog-42252389145788977472024-03-04T22:33:46.300-08:00LP TB Paruliesty_dejehttp://www.blogger.com/profile/15640771220864265881noreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-4225238914578897747.post-13649732381430096572011-12-03T04:23:00.001-08:002011-12-03T04:36:09.774-08:00laporan pendahuluan TB Paru<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"> </span></b> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">KONSEP DASAR </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Definisi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span lang="EN-GB">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Tuberkolusis </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 53.85pt; text-align: justify; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Tuberkolusis paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil Mikrobacterium tuberkolusis yang merupakan salah satu penyakit saluran pernafasan bagian bawah yang sebagian besar basil tuberkolusis masuk ke dalam jaringan paru melalui airbone infection dan selanjutnya mengalami proses yang dikenal sebagai focus primer dari ghon ( Hood Alsagaff, th 1995. hal 73)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span lang="EN-GB">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB"> Batuk Darah(Hemoptisis) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 53.85pt; text-align: justify; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Batuk darah (hemoptisis)adalah darah atau dahak berdarah yang dibatukkan berasal dari saluran pernafasan bagian bawah yaitu mulai dari glottis kearah distal, batuk darah akan berhenti sendiri jika asal robekan pembuluh darah tidak luas , sehingga penutupan luka dengan cepat terjadi . (Hood Alsagaff, 1995, hal 301) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Faktor- factor yang mempengaruhi timbulnya masalah . </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">anatomi dan fisiologi </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 53.85pt; text-align: justify; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">System pernafasan terdiri dari hidung , faring , laring ,trakea , bronkus , sampai dengan alveoli dan paru-paru </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 53.85pt; text-align: justify; text-indent: 34pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 53.85pt; text-align: justify; text-indent: 34pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 53.85pt; text-align: justify; text-indent: 34pt;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_GC2o3wJ39-NyeR73cta1kysdjtMppILRtrUrw6fLAkkrI-Gt2d8W3Ts1ka3yF0hqj1d-RnYorxP7inv8QsgtiR065zwGtJORSFx0wvLd_wqNRGnXhcIER35weaL3f1Fr_mAJ7i0juCA1/s1600/pneumonia_anatomy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="307" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_GC2o3wJ39-NyeR73cta1kysdjtMppILRtrUrw6fLAkkrI-Gt2d8W3Ts1ka3yF0hqj1d-RnYorxP7inv8QsgtiR065zwGtJORSFx0wvLd_wqNRGnXhcIER35weaL3f1Fr_mAJ7i0juCA1/s320/pneumonia_anatomy.jpg" width="320" /> </a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 53.85pt; text-align: justify; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Hidung merupakan saluran pernafasan yang pertama , mempunyai dua lubang/cavum nasi. Didalam terdapat bulu yang berguna untuk menyaring udara , debu dan kotoran yang masuk dalam lubang hidung . hidung dapat menghangatkan udara pernafasan oleh mukosa (Drs. H. Syaifuddin. B . Ac , th 1997 , hal 87 ) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 53.85pt; text-align: justify; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Faring merupakan tempat persimpangan antara jalan pernafasan dan jalan makanan , faring terdapat dibawah dasar tengkorak , dibelakang rongga hidung dan mulut sebelah depan ruas tulang leher . faring dibagi atas tiga bagian yaitu sebelah atas yang sejajar dengan koana yaitu nasofaring , bagian tengah dengan istimus fausium disebut orofaring , dan dibagian bawah sekali dinamakan laringofaring .(Drs .H.syafuddin. B.Ac 1997 hal 88)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Trakea merupakan cincin tulang rawan yang tidak lengkap (16-20cincin), panjang 9-11 cm dan dibelakang terdiri dari jaringan ikat yang dilapisi oleh otot polos dan lapisan mukosa . trakea dipisahkan oleh karina menjadi dua bronkus yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri (Drs .H . Syaifuddin .B. Ac th 1997, hal 88-89) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Bronkus merupakan lanjutan dari trakea yang membentuk bronkus utama kanan dan kiri , bronkus kanan lebih pendek dan lebih besar daripada bronkus kiri cabang bronkus yang lebih kecil disebut bronkiolus yang pada ujung – ujung nya terdapat gelembung paru atau gelembung alveoli (H.Syaifuddin B Ac th1997, hal 89-90).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Paru- paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembung – gelembung .paru-paru terbagi menjadi dua yaitu paru-paru kanan tiga lobus dan paru-paru kiri dua lobus . Paru-paru terletak pada rongga dada yang diantaranya menghadap ke tengah rongga dada / kavum mediastinum. Paru-paru mendapatkan darah dari arteri bronkialis yang kaya akan darah dibandingkan dengan darah arteri pulmonalis yang berasal dari atrium kiri.besar daya muat udara oleh paru-paru ialah 4500 ml sampai 5000 ml udara. Hanya sebagian kecil udara ini, kira-kira 1/10 nya atau 500 ml adalah udara pasang surut . sedangkan kapasitas paru-paru adalah volume udara yang dapat di capai masuk dan keluar paru-paru yang dalam keadaan normal kedua paru-paru dapat menampung sebanyak kuranglebih 5 liter. (Drs. H. Syaifuddin . B.Ac .th 1997 hal 90 , EVELYN,C, PIERCE , 1995 hal 221 )</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Pernafasan ( respirasi ) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen ke dalam tubuh ( inspirasi) serta mengeluarkan udara yang mengandung karbondioksida sisa oksidasi keluar tubuh ( ekspirasi ) yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara rongga pleura dan paru-paru .proses pernafasan tersebut terdiri dari 3 bagian yaitu: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span lang="EN-GB">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Ventilasi pulmoner.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Ventilasi merupakan proses inspirasi dan ekspirasi yang merupakan proses aktif dan pasif yang mana otot-otot interkosta interna berkontraksi dan mendorong dinding dada sedikit ke arah luar, akibatnya diafragma turun dan otot diafragma berkontraksi. Pada ekspirasi diafragma dan otot-otot interkosta eksterna relaksasi dengan demikian rongga dada menjadi kecil kembali, maka udara terdorong keluar. (NI LUH GEDE.Y.A.SKp.1995.hal 124. Drs.H.Syaifuddin.B.Ac.1997.hal 91) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Difusi Gas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Difusi Gas adalah bergeraknya gas CO2 dan CO3 atau partikel lain dari area yang bertekanan tinggi kearah yang bertekanann rendah. Difusi gas melalui membran pernafasan yang dipengaruhi oleh factor ketebalan membran, luas permukaan membran, komposisi membran, koefisien difusi O2 dan CO2 serta perbedaan tekanan gas O2 dan CO2. Dalam Difusi gas ini pernfasan yang berperan penting yaitu alveoli dan darah. (Ni Luh Gede.Y.A. SKP. Th 1995 hal 124, Drs. H. Syaifuddin. B.Ac.1997 hal 93 .Hood .Alsegaff th 1995 . hal 36-37)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Transportasi Gas </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Transportasi gas adalah perpindahan gas dari paru ke jaringan dan dari jaringan ke paru dengan bantuan darah ( aliran darah ). Masuknya O2 kedalam sel darah yang bergabung dengan hemoglobin yang kemudian membentuk oksihemoglobin sebanyak 97% dan sisa 3 % yang ditransportasikan ke dalam cairan plasma dan sel .(Ni Luh Gede Y. A. Skp th1995 hal 125 Hood Alsegaff th 1995 hal 40). </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Patofisiologi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 53.85pt; text-align: justify; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Penyebaran kuman Mikrobacterium tuberkolusis bisa masuk melalui tiga tempat yaitu saluran pernafasan , saluran pencernaan dan adanya luka yang terbuka pada kulit. Infeksi kuman ini sering terjadi melalui udara ( airbone ) yang cara penularannya dengan droplet yang mengandung kuman dari orang yang terinfeksi sebelumnya .( Sylvia.A.Price.1995.hal 754 )</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 53.85pt; text-align: justify; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Penularan tuberculosis paru terjadi karena penderita TBC membuang ludah dan dahaknya sembarangan dengan cara dibatukkan atau dibersinkan keluar. Dalam dahak dan ludah ada basil TBC-nya , sehingga basil ini mengering lalu diterbangkan angin kemana-mana. Kuman terbawa angin dan jatuh ketanah maupun lantai rumah yang kemudian terhirup oleh manusia melalui paru-paru dan bersarang serta berkembangbiak di paru-paru. ( dr.Hendrawan.N.1996,hal 1-2 )</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 53.85pt; text-align: justify; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Pada permulaan penyebaran akan terjadi beberapa kemungkinan yang bisa muncul yaitu penyebaran limfohematogen yang dapat menyebar melewati getah bening atau pembuluh darah. Kejadian ini dapat meloloskan kuman dari kelenjar getah bening dan menuju aliran darah dalam jumlah kecil yang dapat menyebabkan lesi pada organ tubuh yang lain. Basil tuberkolusis yang bisa mencapai permukaan alveolus biasanya di inhalasi sebagai suatu unit yang terdiri dari 1-3 basil. Dengan adanya basil yang mencapai ruang alveolus, ini terjadi dibawah lobus atas paru-paru atau dibagian atas lobus bawah, maka hal ini bisa membangkitkan reaksi peradangan. Berkembangnya leukosit pada hari hari pertama ini di gantikan oleh makrofag.Pada alveoli yang terserang mengalami konsolidasi dan menimbulkan tanda dan gejala pneumonia akut. Basil ini juga dapat menyebar melalui getah bening menuju kelenjar getah bening regional, sehingga makrofag yang mengadakan infiltrasi akan menjadi lebih panjang dan yang sebagian bersatu membentuk sel tuberkel epitelloid yang dikelilingi oleh limfosit,proses tersebut membutuhkan waktu 10-20 hari. Bila terjadi lesi primer paru yang biasanya disebut focus ghon dan bergabungnya serangan kelenjar getah bening regional dan lesi primer dinamakan kompleks ghon. Kompleks ghon yang mengalami pencampuran ini juga dapat diketahui pada orang sehat yang kebetulan menjalani pemeriksaan radiogram rutin.Beberapa respon lain yang terjadi pada daerah nekrosis adalah pencairan, dimana bahan cair lepas kedalam bronkus dan menimbulkan kavitas.Pada proses ini akan dapat terulang kembali dibagian selain paru-paru ataupun basil dapat terbawa sampai ke laring ,telinga tengah atau usus.(Sylvia.A Price:1995;754)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 53.85pt; text-align: justify; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Kavitas yang kecil dapat menutup sekalipun tanpa adanya pengobatan dan dapat meninggalkan jaringan parut fibrosa. Bila peradangan mereda lumen bronkus dapat menyempit dan tertutup oleh jaringan parut yang terdapat dengan perbatasan bronkus rongga. Bahan perkijauan dapat mengental sehingga tidak dapat mengalir melalui saluran penghubung, sehingga kavitas penuh dengan bahan perkijauan dan lesi mirip dengan lesi berkapsul yang tidak lepas.Keadaan ini dapat tidak menimbulkan gejala dalam waktu lama atau membentuk lagi hubungan dengan bronkus dan menjadi tempat peradangan aktif.(Syilvia.A Price:1995;754)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 53.85pt; text-align: justify; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Batuk darah (hemaptoe) adalah batuk darah yang terjadi karena penyumbatan trakea dan saluran nafas sehingga timbul sufokal yang sering fatal. Ini terjadi pada batuk darah masif yaitu 600-1000cc/24 jam.Batuk darah pada penderita TB paru disebabkan oleh terjadinya ekskavasi dan ulserasi dari pembuluh darah pada dinding kapitas.(Hood Al sagaff dkk:1995;85-86). </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Dampak Masalah</span></div><div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 36pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Pada keadaan tubericulosis paru muncul bermacam – macam masalah baik bagi penderita maupun keluarga.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;"><span lang="EN-GB">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Terhadap penderita</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="EN-GB" style="text-transform: uppercase;">1).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat</span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 81.1pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Tidak semua penderita mengerti benar tentang perjalanan penyakitnya yang akan mengakibatkan kesalahan dalam perawatan dirinya serta kurangnya informasi tentang proses penyakitnya dan pelaksanaan perawatan dirumah kuman ini menyerang pada tubuh manusia yang lemah dan para pekerja di lengkungan yang udaranya sudah tercemar asap, debu, atau gas buangan (dr. Hendrawan Nodesu 1996, hal 14 – 15)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="EN-GB" style="text-transform: uppercase;">1).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Pola nutrisi dan metabolisme</span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 81.1pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Pada penderita tuberculosis paru mengeluh adanya anoreksia, nafsu makan menurun, badan kurus, berat badan menurun, karena adanya proses infeksi (Marilyn. E. Doenges, 1999)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="EN-GB" style="text-transform: uppercase;">1).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Pola aktivitas</span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 81.1pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB"> Pada penderita TB paru akan mengalami penurunan aktivitas dan latihan dikarenakan akibat dari dada dan sesak napas (Marilyn. E. Doenges, 2000)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="EN-GB" style="text-transform: uppercase;">1).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Pola tidur dan istirahat</span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 81.1pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Dengan adanya nyeri dada dan baluk darah pada penderita TB paru akan mengakibatkan tergantung kenyamanan tidur dan istirahat (Marilyn. E. Doenges, 1999)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="EN-GB" style="text-transform: uppercase;">1).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Pola hubungan dan peran</span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 81.1pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Penderita dengan TB paru akan mengalami gangguan dalam hal hubungan dan peran yang dikarenakan adanya isolasi untuk menghindari penularan terhadap anggota keluarga yang lain. (Marilyn. E. Doenges, 1999)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="EN-GB" style="text-transform: uppercase;">1).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Pola persepsi dan konsep diri</span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 81.1pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Ketakutan dan kecemasan akan muncul pada penderita TB paru dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang pernyakitnya yang akhirnya membuat kondisi penderita menjadi perasaan tak berbedanya dan tak ada harapan. (Marilyn. E. Doenges, 2000)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="EN-GB" style="text-transform: uppercase;">1).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Pola penanggulangan stress</span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 81.1pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Dengan adanya proses pengobatan yang lama maka akan mengakibatan stress pada diri penderita, sehingga banyak penderita yang tidak menjutkan lagi pengobatan. (dr. Hendrawan Nodesul, 1996, hal 23)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="EN-GB" style="text-transform: uppercase;">1).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Pola eliminasi</span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 81.1pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Pada penderita TB paru jarang dan hampir tidak ada yang mengeluh dalam hal kebiasaan miksi maupun defeksi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="EN-GB" style="text-transform: uppercase;">1).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Pola senson dan kognitif</span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 81.1pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Daya panca indera (perciuman, perabaan, rasa, penglihatan dan pendengaran) tidak ditemukan adanya gangguan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="EN-GB" style="text-transform: uppercase;">1).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Pola reproduksi dan seksual</span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 81.1pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Pada penderita TB paru pola reproduksi tidak ada gangguan tetapi pola seksual mengalami gangguan karena sesak nyeri dada dan batuk.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;"><span lang="EN-GB">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Dampak Masalah Keluarga</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 53.85pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Pada keluarga yang salah satunya menderita tuberkulosis paru menimbulkan dampak kecemasan akan keberhasilan pengobatan, ketidaktahuan tentang masalah yang dihadapi, biaya yang cukup mahal serta kemungkinan timbulnya penularan terhadap anggota keluarga yang lain.</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Asuhan Keperawatan</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 17.85pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Dalam memberikan asuhan keperawatan digunakan metode proses keperawatan yang dalam pelaksanaannya dibagi menjadi 4 tahap yaitu : Pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. (H. Lismidar, 1990, IX)</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Pengkajian</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 36pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Pengkajian adalah komponen kunci dan pondasi proses keperawatan, pengkajian terbagi dalam tiga tahap yaitu, pengumpulan data, analisa data dan diagnosa keperawatan. (H. Lismidar, 1990. Hal 1)</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Pengumpulan data</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 53.85pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Dalam pengumpulan data ada urutan – urutan kegiatan yang dilakukan yaitu :</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">1).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Identitas klien</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Nama, umur, kuman TBC menyerang semua umur, jenis kelamin, tempat tinggal (alamat), pekerjaan, pendidikan dan status ekonomi menengah kebawah dan satitasi kesehatan yang kurang ditunjang dengan padatnya penduduk dan pernah punya riwayat kontak dengan penderita TB patu yang lain. (dr. Hendrawan Nodesul, 1996. Hal 1)</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">2).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Riwayat penyakit sekarang</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Meliputi keluhan atau gangguan yang sehubungan dengan penyakit yang di rasakan saat ini. Dengan adanya sesak napas, batuk, nyeri dada, keringat malam, nafsu makan menurun dan suhu badan meningkat mendorong penderita untuk mencari pengonbatan.</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">3).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Riwayat penyakit dahulu</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Keadaan atau penyakit – penyakit yang pernah diderita oleh penderita yang mungkin sehubungan dengan tuberkulosis paru antara lain ISPA efusi pleura serta tuberkulosis paru yang kembali aktif.</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">4).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Riwayat penyakit keluarga</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Mencari diantara anggota keluarga pada tuberkulosis paru yang menderita penyakit tersebut sehingga sehingga diteruskan penularannya.</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">5).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Riwayat psikososial</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Pada penderita yang status ekonominya menengah ke bawah dan sanitasi kesehatan yang kurang ditunjang dengan padatnya penduduk dan pernah punya riwayat kontak dengan penderita tuberkulosis paru yang lain (dr. Hendrawan Nodesul, 1996).</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">6).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Pola fungsi kesehatan</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 3cm; text-indent: -21.55pt;"><span lang="EN-GB">a).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 89.85pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Pada klien dengan TB paru biasanya tinggal didaerah yang berdesak – desakan, kurang cahaya matahari, kurang ventilasi udara dan tinggal dirumah yang sumpek. (dr. Hendrawan Nodesul, 1996)</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 3cm; text-indent: -21.55pt;"><span lang="EN-GB">b).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Pola nutrisi dan metabolik</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 89.85pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB"> Pada klien dengan TB paru biasanya mengeluh anoreksia, nafsu makan menurun. (Marilyn. E. Doenges, 1999)</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 3cm; text-indent: -21.55pt;"><span lang="EN-GB">c).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Pola eliminasi</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 89.85pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Klien TB paru tidak mengalami perubahan atau kesulitan dalam miksi maupun defekasi</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 3cm; text-indent: -21.55pt;"><span lang="EN-GB">d).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Pola aktivitas dan latihan</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 89.85pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Dengan adanya batuk, sesak napas dan nyeri dada akan menganggu aktivitas. (Marilyn. E. Doegoes, 1999)</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 3cm; text-indent: -21.55pt;"><span lang="EN-GB">e).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Pola tidur dan istirahat</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 89.85pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Dengan adanya sesak napas dan nyeri dada pada penderita TB paru mengakibatkan terganggunya kenyamanan tidur dan istirahat. (Marilyn. E. Doenges, 1999)</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 3cm; text-indent: -21.55pt;"><span lang="EN-GB">f).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Pola hubungan dan peran</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 89.85pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Klien dengan TB paru akan mengalami perasaan asolasi karena penyakit menular. (Marilyn. E. Doenges, 1999)</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 3cm; text-indent: -21.55pt;"><span lang="EN-GB">g).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Pola sensori dan kognitif</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 89.85pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Daya panca indera (penciuman, perabaan, rasa, penglihatan, dan pendengaran) tidak ada gangguan.</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 3cm; text-indent: -21.55pt;"><span lang="EN-GB">h).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Pola persepsi dan konsep diri</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 89.85pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Karena nyeri dan sesak napas biasanya akan meningkatkan emosi dan rasa kawatir klien tentang penyakitnya. (Marilyn. E. Doenges, 1999)</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 3cm; text-indent: -21.55pt;"><span lang="EN-GB">i).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Pola reproduksi dan seksual</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 89.85pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Pada penderita TB paru pada pola reproduksi dan seksual akan berubah karena kelemahan dan nyeri dada.</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 3cm; text-indent: -21.55pt;"><span lang="EN-GB">j).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Pola penanggulangan stress</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 89.85pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Dengan adanya proses pengobatan yang lama maka akan mengakibatkan stress pada penderita yang bisa mengkibatkan penolakan terhadap pengobatan. (dr. Hendrawan Nodesul, 1996. Hal 23)</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 3cm; text-indent: -21.55pt;"><span lang="EN-GB">k).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Pola tata nilai dan kepercayaan</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 89.85pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Karena sesak napas, nyeri dada dan batuk menyebabkan terganggunya aktifitas ibadah klien.</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">7).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Pemeriksaan fisik</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="text-indent: 0cm;"><span lang="EN-GB">Berdasarkan sistem – sistem tubuh</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">a).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Sistem integumen</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 89.85pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Pada kulit terjadi sianosis, dingin dan lembab, tugor kulit menurun</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">b).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Sistem pernapasan</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 89.85pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB"> Pada sistem pernapasan pada saat pemeriksaan fisik dijumpai </span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 135pt; text-indent: -45pt;"><span lang="EN-GB"> inspeksi : adanya tanda – tanda penarikan paru, diafragma, pergerakan napas yang tertinggal, suara napas melemah. (Purnawan Junadi DKK, th 1982, hal 213)</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 144pt; text-indent: -54pt;"><span lang="EN-GB">Palpasi : Fremitus suara meningkat. (Hood Alsogaff, 1995. Hal 80)</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 144pt; text-indent: -54pt;"><span lang="EN-GB">Perkusi : Suara ketok redup. (Soeparman, DR. Dr. 1998. Hal 718)</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 144pt; text-indent: -54pt;"><span lang="EN-GB">Auskultasi : Suara napas brokial dengan atau tanpa ronki basah, kasar dan yang nyaring. (Purnawan. J. dkk, 1982, DR. Dr. Soeparman, 1998. Hal 718)</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">c).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Sistem pengindraan</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 89.85pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Pada klien TB paru untuk pengindraan tidak ada kelainan</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">d).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Sistem kordiovaskuler</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 89.85pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Adanya takipnea, takikardia, sianosis, bunyi P<sub>2</sub> syang mengeras. (DR.Dr. Soeparman, 1998. Hal 718)</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">e).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Sistem gastrointestinal</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 89.85pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Adanya nafsu makan menurun, anoreksia, berat badan turun. (DR.Dr. Soeparman, 1998. Hal 718)</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">f).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Sistem muskuloskeletal</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 89.85pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Adanya keterbatasan aktivitas akibat kelemahan, kurang tidur dan keadaan sehari – hari yang kurang meyenangkan. (Hood Al Sagaff, 1995. Hal 87)</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">g).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Sistem neurologis</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 89.85pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Kesadaran penderita yaitu komposments dengan GCS : 456</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">h).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Sistem genetalia</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 89.85pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Biasanya klien tidak mengalami kelainan pada genitalia</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">8).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Pemeriksaan penunjang</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 87.9pt; text-indent: -15.9pt;"><span lang="EN-GB">a).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Pemeriksaan Radiologi</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 89.85pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Tuberkulosis paru mempunyai gambaran patologis, manifestasi dini berupa suatu koplek kelenjar getah bening parenkim dan lesi resi TB biasanya terdapat di apeks dan segmen posterior lobus atas paru – paru atau pada segmen superior lobus bawah. (Dr. dr. Soeparman. 1998). Hal 719)</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 87.9pt; text-indent: -15.9pt;"><span lang="EN-GB">b).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Pemeriksaan laboratorium</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 117pt; text-indent: -27pt;"><span lang="EN-GB">(1).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Darah</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 117.1pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Adanya kurang darah, ada sel – sel darah putting yang meningkatkan serta laju endap darah meningkat terjadi pada proses aktif. (Head Al Sagaff. 1995. Hal 91)</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 117pt; text-indent: -27pt;"><span lang="EN-GB">(2).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Sputum</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 117.1pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Ditemukan adanya Basil tahan Asam (BTA) pada sputum yang terdapat pada penderita tuberkulosis paru yang biasanya diambil pada pagi hari. (DR. Dr. Soeparman dkk, 1998. Hal 719, Barbara. T. long. Long. Hal 447, th 1996)</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 117pt; text-indent: -27pt;"><span lang="EN-GB">(3).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Test Tuberkulosis</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 117.1pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Test tuberkulosis memberikan bukti apakah orang yang dites telah mengalami infeksi atau belum. Tes menggunakan dua jenis bahan yang diberikan yaitu : Old tuberkulosis (OT) dan Purifled Protein Derivative (PPD) yang diberikan dengan sebuah jarum pendek (1/2 inci) no 24 – 26, dengan cara mecubit daerah lengan atas dalam 0,1 yang mempunyai kekuatan dosis 0,0001 mg/dosis atau 5 tuberkulosis unit (5 TU). Reaksi dianggap bermakna jika diameter 10 mm atau lebih reaksi antara 5 – 9 mm dianggap meragukan dan harus di ulang lagi. Hasil akan diketahui selama 48 – 72 jam tuberkulosis disuntikkan. (DR. Dr. Soeparman, 1998, hal 721, Sylvia. A. price, 1995, hal 755, Barbara. C. long, 1996, hal 446)</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Analisa data</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 53.85pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisa untuk menentukan masalah klien. Masalah klien yang timbul yaitu, sesak napas, batuk, nyeri dada, nafsu makan menurun, aktivitas, lemas, potensial, penularan, gangguan tidur, gangguan harga diri.</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Diagnosa keperawatn</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 53.85pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Tahap akhir dari perkajian adalah merumuskan Diagnosa keperawatan. Diagnosa keperawatan merupakan suatu pernyataan yang jelas tentang masalah kesehatan klien yang dapat diatas dengan tindakan keperawatan (H. Lismidar, 1990, 12)</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 53.85pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB"> Dari analisa data diatas yang ada dapat dirumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan tuberkulosis paru komplikasi haemaptoe sebagai berikut :</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">1).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Ketidakefektifan pola pernapasan sehubungan dengan sekresi mukopurulen dan kurangnya upaya batuk (Marilyn E. Doenges, 1999)</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">2).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh yang sehubungan dengan keletihan, anorerksia atau dispnea. (Marilyn. E. Doenges, 1999)</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">3).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Potensial terhadap transmisi infeksi yang sehubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang resiko potongan. (Marilyn. E. Doenges, 1999)</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">4).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Kurang pengetahuan yang sehubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit dan penatalaksanaan perawatan dirumah.</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">5).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Ketidakefektifan bersihan jalan napas yang berhubugan dengan sekret kental, kelemahan dan upaya untuk batuk. (Marilyn. E. Doenges, 1999)</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">6).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Potensial terjadinya kerusakan pertukaran gas sehubungan dengan penurunan permukaan efektif proses dan kerusakan membran alveolar – kapiler. (Marilyn. E. Doenges, 1999)</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">7).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Ganggguan pemenuhan kebutuhan tidur sehubungan daerah sesak napas dan nyeri dada. (lynda, J. Carpenito, 1998)</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Perencaaan</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 36pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB">Setelah mengumpulkan data, mengelompokan dan menentukan Diagnosa keperawatan, maka tahap selanjutnya adalah menyusun perencaan. Dalam tahap perencanaan ini meliputi 3 menentukan prioritas Diagnosa keperawatan, menentukan tujuan merencanakan tindakan keperawatan.</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 36pt; text-indent: 34pt;"><span lang="EN-GB"> Dan Diagnosa keperawatan diatas dapat disusun rencana keperawatan sebagai berikut :</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Diagnosa keperawatan pertama : ketidakefektifan pola pernapasan yang sehubungan dengan sekresi mukopurulen dan kurangnya upaya batuk.</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 25.5pt; text-indent: -31.05pt;"><span lang="EN-GB">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Tujuan : pola nafas efektif</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 25.5pt; text-indent: -31.05pt;"><span lang="EN-GB">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Kriteria hasil :</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">klien mempertahankan pola pernafasan yang efektif</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">frekwensi irama dan kedalaman pernafasan normal (RR 16 – 20 kali/menit)</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB"> dipsnea berkurang</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 25.5pt; text-indent: -31.05pt;"><span lang="EN-GB">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Rencana tindakan</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">a).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Kaji kualitas dan kedalaman pernapasan, penggunaan otot aksesori pernapasan : catat setiap peruhan</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">b).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Kaji kualitas spotum : warna, bau, knsistensi</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">c).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Auskultasi bunyi napas setiap 4 jam</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">d).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Baringan klien untuk mengoptimalkan pernapasan : posisi semi fowler tinggi.</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">e).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Bantu dan ajakan klien berbalik posisi, batuk dan napas dalam setiap 2 jam sampai 4 jam.</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">f).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Kolaborasi dengan tim dokter dalam pemberian obat - obatan</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 25.5pt; text-indent: -31.05pt;"><span lang="EN-GB">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Rasional </span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">a).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Mengetahui penurunan bunyi napas karena adanya sekret </span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">b).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Mengetahui perubahan yang terjadi untuk memudahkan pengobatan selanjutnya.</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">c).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Mengetahui sendiri mungkin perubahan pada bunyi napas </span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">d).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Membantu mengembangkan secara maksimal</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">e).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Batuk dan napas dalam yang tetap dapat mendorong sekret laluar</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">f).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Mencegah kekeringan mukosa membran, mengurangi kekentalan sekret dan memperbesar ukuran lumen trakeobroncial</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Diagnosa keperawatan kedua : perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh yang sehubungan dengan anoreksia, keletihan atau dispnea.</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">1).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Tujuan : terjadi peningkatan nafsu makan, berat badan yang stabil dan bebas tanda malnutrisi</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 117pt; text-indent: -63pt;"><span lang="EN-GB">2).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Kriteria hasil</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Klien dapat mempertahankan status malnutrisi yang adekuat </span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Berat badan stabil dalam batas yang normal</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 117pt; text-indent: -63pt;"><span lang="EN-GB">3).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Rencana tindakan </span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">a).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Mencatat status nutrisi klien, turgor kulit, berat badan, integritas mukosa oral, riwayat mual / muntah atau diare.</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">b).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Pastikan pola diet biasa klien yang disukai atau tidak </span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">c).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Mengkaji masukan dan pengeluaran dan berat badan secara periodik </span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">d).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Berikan perawatan mulut sebelum dan sesudah tindakan pernafasan </span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">e).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Dorong makan sedikit dan sering dengan makanan tinggi protein dan karbohidrat.</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">f).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menetukan komposisi diet.</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 117pt; text-indent: -63pt;"><span lang="EN-GB">4).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Rasional</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">a).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Berguna dalam mendefenisikan derajat / wasnya masalah dan pilihan indervensi yang tepat.</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">b).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Membantu dalam mengidentifukasi kebutuhan / kekuatan khusus. Pertimbangan keinginan individu dapat memperbaiki masakan diet. </span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">c).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Berguna dalam mengukur keepektifan nutrisi dan dukungan cairan</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">d).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Menurunkan rasa tidak enak karena sisa sputun atau obat untuk pengobatan respirasi yang merangsang pusat muntah.</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">e).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Memaksimalkan masukan nutrisi tanpa kelemahan yang tak perlu / legaster.</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">f).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Memberikan bantuan dalam perencanaan diet dengan nutrisi adekuat untuk kebutuhan metabolik dan diet.</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Diagnosa keperawatan ketiga : potensial terhadap tranmisi infeksi yang sehubungan dengan kurangnya pengtahuan tentang resiko patogen.</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 117pt; text-indent: -63pt;"><span lang="EN-GB">1).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Tujuan : klien mengalami penurunan potensi untuk menularkan penyakit seperti yang ditunjukkan oleh kegagalan kontak klien untuk mengubah tes kulit positif.</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 117pt; text-indent: -63pt;"><span lang="EN-GB">2).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Kriteria hasil :</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="text-indent: 0cm;"><span lang="EN-GB">klien mengalami penurunan potensi menularkan penyakit yang ditunjukkan oleh kegagalan kontak klien.</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 117pt; text-indent: -63pt;"><span lang="EN-GB">3).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Rencana tindakan.</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">a).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Identifikasi orang lain yang berisiko. Contah anggota rumah, sahabat.</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">b).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Anjurkan klien untuk batuk / bersin dan mengeluarkan pada tisu dan hindari meludah serta tehnik mencuci tangan yang tepat.</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">c).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Kaji tindakan. Kontrol infeksi sementara, contoh masker atau isolasi pernafasan.</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">d).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Identifikasi faktor resiko individu terhadap pengatifan berulang tuberkulasis.</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">e).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Tekankan pentingnya tidak menghentikan terapi obat.</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">f).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Kolaborasi dan melaporkan ke tim dokter dan Depertemen Kesehatan lokal.</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 117pt; text-indent: -63pt;"><span lang="EN-GB">4).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Rasional</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 90pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-GB">a).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB">Orang yang terpajan ini perlu program terapi obat intuk mencegah penyebaran infeksi</span></div>liesty_dejehttp://www.blogger.com/profile/15640771220864265881noreply@blogger.com0